Jumat, 07 Oktober 2011

Batang Zea mays

Batang Zea mays
            Fungsi batang yaitu  untuk mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagian alat transportasi yaitu jalan pengangkutan  air dan zat makanan dari akar kedaun dan jalan pengangkutan hasil amilasi dari daun ke bagian lain, baik yang berada di bawah maupun diatas tanah. Struktur  batang tumbuhan berpembuluh sangat bervariasi.
            Pada batang monokotil  tidak mengalami pertumbuhan  sekunder karena tidak memiliki kambium
            Pada batang monokotil terdapat:  xilem, floem, rongga protoxilem, seludang serat    ikatan pembuluh, dan tersebar dalam empulur.
Penampang melintang batang jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40 x 10
 
Di antara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar
            Selain terdapat parenkim, dalam pengamatan  pada bagian batang juga terdapat kolenkim angular (kolenkim sudut): penebalan dinding sel terdapat pada suddut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel. Adanya jaringan penangkut makanya tumbuhan dapat berdiri tegak dan batangnya keras.

Akar Zea mays

ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI

1.     Akar Zea mays
            Fungsi akar secara umum adalah untuk mencari zat hara, air, dan garam mineral dari dalam tanah.Selain itu, ada fungsi khusus, misalnya sebagai penyimpan hasil fotosintesis (sebagai cadangan makanan), misalnya pada umbi-umbian.
            Jaringan penyusun akar adalah epidermis – korteks – endodermis - perisikel– stele. (jaringan pengangkut)

Gambar Penampang melintang Akar jagung Zea mays perbesaran 10 x 10

 Gambar Penampang melintang Akar jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40x 10

Pada gambar diatas merupakan bagian silinder pusat.
Susunan Anatomi Akar
Anatomi akar dapat diamati dengan melakukan pemotongan akar secara melintang. Struktur anatomi akar dari urutan terluar ke dalam, yakni epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).


1.       Epidermis
            Lapisan terluuar akar tersusun atas sel- sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis. Sel-sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tidak memiliki kutikula. Ciri yang paling khas dari epidermis akar adalah pembentukan rambut akar yang berkembang dari sel epidermis yang khusus dan sel tersebut mempunyai ukuran yang berbeda dengan sel epidermis, dinamakan trikoblas. Rambut akar merupakan organ yang sangat sesuai untuk mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah.
            Oleh karena itu dilihat dari struktur dari epidermis yang terdiri sel- sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis menurut pandey (1980:99-100) fungsi dari epidermis yaitu melindungi kerusakan mekanis pada jaringan lunak yang berada di sebelah dalam jaringan epidermis  mencegah penguapan air yang berlebihan pada jaringan dalam, Epidermis disebut juga dengan jaringan pelindung,


1.       Korteks
            Pada bagian sebelah dalam epidermis, terdapat korteks yang tersusun atas jaringan  parenkima. Bentuk sel korteks relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interselular yang jelas. Air dan garam-garam mineral dari rambut akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruang interseluler. Perisitiwa ini disebut transportasi ekstravaskular. Struktur korteks banyak terdapat  sel-sel parenkim oleh karena itu  korteks mengandung makanan cadangan berupa amilum (parenkim cadangan makanan) dan substansi lain.
            Namun pada tumbuhan monokotil, pada praktikum diamati pada akar Zea mays sering membentuk serabut sklerenkim dari berbagai sel yang berdinding tebal sebagai penguat.

2.       Endodermis
            Bagian sebelah dalam dari korteks terdapat jaringan endodermis yang terdiri atas satu lapis sel dengan dinding sel tebal yang mengandung lilin (suberin) dan lignin. Penebalan pada dinding sel endodermis tersebut menghasilkan tampilan seperti pita, dinamakan pita Kaspari. Endodermis berada diantara silinder pusat dan korteks. Pada dinding sel-sel endodermis terdapat plasmodesmata. Endodermis merupakan jaringan yang dapat mengatur pemasukan air ke dalam jaringan angkut (xilem) yang berada di dalam silinder pusat. Endodermis juga berfungsi menyimpan makanan cadangan.
            Padda endodermis dapat dijumpai sel- sel yang dindingnya tidak mengalami penebalan, sel ini disebut dengan sel peresap (pelalu).

3.       Stele (Silinder Pusat)
Di sebelah dalam endodermis, terdapat daerah silinder pusat. silinder pusat menempati bagian tengah akar. Silinder pusat meliputi :
-          Jaringan perisikel
Yaitu jaringan pembuluh primer yang dikelilingi oleh kumpulan sel. Jaringan tersebut merupakan parenkima. Perisikel bersifat embrionik seperti kambium sehingga disebut juga perikambium dan mampu membentuk cadangan akar (akar sekunder). Selain perisikel ada lagi yang bersifat parenkimatis terletak  di pusat silinder akar, yaitu parenkim empulur, jika bagian ini tidak di tempati oleh jaringan pembuluh
-          Jaringan pengangkut
Xylem dan floem akar tersusun secara radial, dimana pada akar letak berkas xylem dan berkas floem bergantian dan berdampingan dan berada pada jari- jari tubuh yang berbeda.

penampang sel rhoeodiscolor

anatomi tumbuhan


Tujuan Praktikum
- mengetahui bentuk sel tumbuhan
- mengetahui jenis-jenis sel tumbuhan
- mengetahui isi sel tumbuhan

Landasan Teori
          Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup.Ilmu yang mempelajari tentang sel adalah sitologi. Susunan sel yang teratur karena dihasilkan oleh adanya pembelahan sel yang teratur. namun sebagian besar tidak menunjukkan keteraturan melalui kelompok sel yang kompak dan yanng tidak kompak (renggang) sehingga terbentuk ruang antar sel  akibat pemisahan dinding sel (sizogen) dan mungkin akibat dari beberapa sel yang larut(lisigen).
        Bentuk sel yang bebas, atau sel yang baru dibentuk dan terisolasi  cenderung berbentuk bulatan, lalu karena adanya tekanan dari sel-sel yang lain maka  bentuk sel mulai terdiferensiasi.
        Sel tumbuhan terdiri dari bagian yang hidup dan bagian yang mati. Bagian yang hidup adalah inti dan organel pada sitoplasma dan bagian yang mati adalah dinding sel dan benda-benda ergastik.
Bagian-bagian sel tumbuhan
Dinding sel
         merupakan organel yang hanya terdapat pada tumbuhan yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan mencegah penguapan air yang berlebihan/ melindungi isi sel. Tumbuhan memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa yang mengalami lignifikasi yang bersifat kaku. sementara dinding sel hewan hanya memiliki membran sel.Sehingga menjadi penyokong mekanis tumbuhan. Dinding sel mempengaruhi metabolisme tumbuh seperti penguapan , transpirasi, translokasi dan sekresi.Dinding sel memilki lubang berukuran sekitar 60nm yang berfungsi sebagai saluran yang menghubungkan antara satu sel dengan sel lainnya disebut plasmodesmata dan bila pada tumbuhan yang telah mati disebut noktah.
                 Senyawa utama dalam dinding sel adalah selulosa, yaitu suatu polisakarida dengan rumus empiris alkena( C6H10O5)n, merupakan polimer linier satuan D-glukosa dengan ikatan ..... tidak larut dalam air panas, selulosa kapas mengandung satuan glukosa membentuk satu molekul yang panjangnya sekitar  41.000
A. Selain selulosa didapatkan juga lapisan hemiselulosa, kemudian lignin dan suberin, kutin lilin yang sering didapatkan sebagai pelindung  di permukaan tumbuhan.
         Selulosa memiliki sifat kristal yang terdiri dari molekul selulosa dalam mikrofibril yang disebut misel.
Hemiselulosa merupakan bagian dari polisakarida yang dapat di ekstraksi dengan NaOH 17,5 % atau KOH 24 % dari dinding sel.
        Setiap mikrofibril mengandung 40-70 selulosa yang letaknya sejajar. Mikrofibril membentuk makrofibril semakin besar makrofibril maka akan semakin besar garis tengahnya.
terdiri dari  :
- hemiseluosa,
- pektin : merupakan campuran poliuronida
- lignin : merupakan polimer dari  lendpropanoida, didapatkan pada sel yang telah mengeras (lignifikasi)
- kutin : didapatkan pada lapisan dinding epidermis
- suberin : terdapat pada dinding sel jaringan sekunder (gabus)
- lilin : terdapat di bagian luar epidermis
- bahan-bahan organik lainnya.
Berdasarkan perkembangannnya maka dinding sel terdiri dari 3 lapisan
1. lamela tengah, terdapat diantara dua dinding primer dari dua sel yang berdekatan, terdiridari pektin, bentuknya amorf mudah hancur oleh enzim pektinase.
2. dinding primer, dinding awal pertumbuhan
3. dinding sekunder, dibentuk disebelah dalam lapisan primer
Penebalan dinding sel
ada 2 cara yaitu :
1. aposisi, bila penambahan dinding baru hanya ke arah dalam
2. intersusepsi, bila mikrofibril yang baru tumbuhnya diantara mikrofibril yang sudah ada.
Pembentukan awal dinding sel
      terjadi pada awal telofase yaitu pada saat munculnya fragmoplas(kumpulan beberpa mikrotubul dan RE) diantara kedua anak inti.Pada waktu yang sama sel-sel papan muncul dari equator  dan akan menghasilkan protoplas baru.sel-sel papan akan menyebar, maka fragmoplas semakin terdorong mendekati dinding sel yang sedang memisah.mikrofilamen akan menahan vesikula yang berasal dari diktiosom  dengan membentuk sisterna pipih, karbohidrat dari vesikula disintesisuntuk bahan dinding primer yang baru. kedua anak sel akan dilekatkan oleh lapisan lamela tengah.
       Terbentuknya dua lapisan primer baru yang akan meluas, yang diikuti dengan membesarnya dinding yang lama memperbesar ukuran sel. Pembesaran anak sel akan diikuti oleh penebalan dinding primer dan dinding sel induk tertekan dan akan robek. Adanya garis sentuh antara dinding baru dan dinding induk, sedangkan lamela muda dan tua  akan dipisahkan oleh dinding primer induk.bersatunya lamela tengah, mendorong pembentukkan rongga didalam lapisan primer sel induk  yang memisah (sizogen) disudut tempat memisahnya sel anak.(sozogen hancur-lisis dinamakan lisogen & lisogen memisah-hancur dinamakan sizolisigen.

Membran
membran plasma terdiri dari :
1. fosfolipid yang terdiri dari :
hidrofilik(suka air) berupa kepala yang menghadap keluar permukaan.
hidrofobik(menghindari air) terdiri atas 2 lapis molekul fosfolipid yaitu bagian ekor, terdapat protein yang periferal tertanam integral.
- Bagian kepala bersifat hidrofobik(polar)
- Bagian ekor bersifat hidrofilik


1.1 Komponen sel
terdiri dari membran sel, nukleus dan sitoplasma.
       Sitoplasma terdiri dari organel yang bermembran dan yang tidak bermembran serta memiliki inklusion sel.
Organel yang memiliki membran diantaranya endoplasma retikulum, diktiosom, mitokondria, dan plastida. Sementara itu organel pada sitoplasma yang tidak memiliki membran adalah ribosom dan sitoskleton.
Inklusion sel terdiri dari beberapa hasil. pertama yaitu hasil pemecahan atau metabolisme terdiri dari amilum/pati, lemak dan minyak serta protein. yang semuanya adalah hasil sekresi terdiri atas enzim, alkaloid, hormon mesin, dan garam. Terakhir adalah hasil eksresi terdiri atas garam-garam anorganik dan latek tanin, serta molekul esensial.
1.2 Struktur sel Tumbuhan
terdiri dari protoplasmik, nonprotoplasmik, membran sel dan dinding sel
a. Protoplasmik sifatnya aktif dalam metabolisme, terdiri dari inti dan sitoplasma.
       Sitoplasma merupakan cairan yang ada di dalam sel untuk metabolisme sel.Sitoplasma terdiri dari beberapa organel yaitu RE, diktiosom/aparatus golgi, mitokondria, plastida, mikrobodi, ribosom dan sitoskleton.

Struktur Organel
1. Retikulum Endoplasma (RE)
tersusun atas lipid dan protein, yang membentuk sisterna, tubul halus dan lapisan yang berlubang beranastomosis / bersilang. Bentuk sisterna, fungsinya untuk menghimpun protein dan senyawa lainnya dengan cara pelebaran / pembentukan vesikula serta untuk mengangkut bahan yang disekresikan. Sifatnya tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya. 
RE terdiri dari
    1. RE kasar (apabila didapatkan butiran ribosom)
fungsinya untuk sintesis protein
    2. RE halus tempat sintesis lipofol dan mengangkut bahan sekresi.
2. Diktiosom/Badan Golgi/Golgi Aparathus
tediri dari tumpukan vesikula kecil dan pipih, pinggiran tidak rata membentuk tubula yang saling berhubungan menyerupai jala.Fungsinya sebagai bahan sekresi karbohidrat, bahan dinding sel, bahan getah/lendir, nektar atau glikoprotein dan semua ini dialirkan oleh vesikula. (berhubungan dengan proses pembentukan dinding sel). Tubula akan membengkak, melepaskan diri dan bergerak jauh.  sifatnya tidak terlihat oleh mikroskop cahaya.
Prosesnya :
vesikula  yang berisi bahan RE berkumpul dalam diktiosom kemudian membentuk vesikula baru yaitu RE masuk ke vesikula., berulang-ulang sampai menjadi dewasa dan vesikula dilepas dan beranak membawa lebih bahan yang akan diproses.
3. Sitoskleton
tersusun dari
filamen protein yang terdiri dari mikrofilamen dan mikrofibril
fungsinya mendukung sel dan tempat menempel organel.
4. Mitokondria 
bentuknya bervariasi bulat, cuping, berupa silinder dan memanjang.Dapat dilihat melalui mikroskop dengan pewarnanya janus green ukurannnya panjang kurang lebih 3 mikrometer dengan diameter  kurang lebih 0,5-1 mikrometer  terdiri dari luar dan membran dalam membentuk krista  ke arah stroma(ruangan dalam mitokondria yang berisi protein). Terdapat ribosom yang mengandung  fibril DNA. fungsinya sebagai tempat respirasi aerob, pemasok ATP, aktif dalam metabolisme.
5. Plastida
         merupakan organel berukuran kecil yang tersusun dari protein, dan hanya ada di tumbuhan karena berfungsi sebagai metabolisme dan fotosintesis
Sifatnya mampu membelah dan berdiferensiasi
terdiri dari :
leukoplas (tidak berwarna),
kloroplas(berwarna hijau), dan
kromoplas(berwarna selain hijau)

Leukoplas
         merupakan plastida yang tidak berwarna, didapatkan pada organel yang tidak terkena sinar matahari, sifatnya rapuh, letaknya berkumpul didekat inti sel, leukoplas dapat berubah bentuk sesuai fungsinya, yaitu : sebagai penyimpan amilum disebut amiloplas, sebagai penyimpan protein yaitu preoteoplas, dan sebagai penyimpan lemak disebut elaioplas.

Kloroplas
bentuknya seperti lensa ukuran diameter 2-6 mm, tebalnya 0,1-1 mm dan dapat dilihat melalui mikroskop cahaya sehingga nampak bentuknya seperti butir-butir.
bagian-bagiannya terdiri dari Grana(kumpulan tilakois) dan Stroma yang terisi oleh enzim. Fungsinya sebagai tempat fotosintesis. bentuk- bentuk lainnya :
jala : pada cladophora sp.
pita : pada Zygonema contoh pada tumbuhan spirogyra sp.
dilihat dari warna ada 2 tipe :
1. klorofil :
Klorofil A : C55 H72 O5 Mg : warna kebiru-biruan
Klorofil B : C55 H70O5 Mg : Warna hijau kekuning-kuningan
2. Kromoplas disebabkan karena adanya karetinoid antara lain :
Karotin C40 H50 : jingga hinggga merah
Xantofil C40 H50 O6 : kuning
pada ganggang mengandung zat warna lain fikosianin, fikoxantin dan fikoeritrin
menurut bentuknya kloroplas terbagi menjadi
a. Kloroplas bentuk lensa, pada daun hydrilla verticillata
b. Kloroplas bentuk bintang, pada ganggang Zynema.
c. Kloroplas bentuk jala, pad ganggang Cladophora
d. Kloroplas bentuk jala pada ganggang spyrogyra.
kromoplas
umumnya berwarna kuning/ jingga, karena mengandung karotenoid.

6. Nukleus / inti

       Nukleus berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas didalam sel dan sebagai agen pembawa informasi genetik.menurut letaknya nukleus dibagi menjadi dua, yaitu nukleus sentris dan eksentris.
Ciri inti sel yaitu
umumnya berbentuk  bulat, berselaput,/ bermembran, berisi cairan nukleoplasma, berisi anak inti atau neukleus. Dalam nukleoplasma terdapat kromosom yang berisi DNA dan protein. DNA dan  protein membentuk kesatuan yang disebut kromatin.
a. Bentuknya bervariasi, yaitu bentuk bulat atau lensa, terdapat pada sitoplasma.
b. Fungsi nukleus antara lain :
1. mengatur proses-proses hidup dari protoplasma
2. sebagai pembawa sifat-sifat yang diturunkan
C. Bagian-bagian inti :
1. membran inti
2. Rangka inti
3. Anak inti / nucleolus, bentuknya bulat ada di dalam nukleus
4. Cairan inti disebut karioplasma, sifatnya kental
5.  butir-butir kromatin
7. Badan Mikro(Peroksisom/Glioksisom)
        Peroksisom adalah kantung yang memiliki membran tunggal berisi berbagai enzim katalase.Katalase berfungsi untuk mengkatalis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hydrogen peroksida merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan.Pada hewan peroksisom terdapat banyak di hati dan ginjal. sementara itu tumbuhan terdapat pada berbagai tipe sel.
     Glioksisom terdapat pada lapisan alauron padi-padian, glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecaambah, mengandung enzim mengubah lemak menjadi gula yang prosesnya akan menghasilkan energi yang diperlukan untukperkecambahan. 

b. Komponen non protoplasmik (benda ergastik/ergastic substance)
     
       Dalam mengamati benda-benda non protoplasmik kira dapat mengamati macam-macam bentuk amilum, aleuron dan bentuk kristal.
Komponen ergastik terbagi menjadi dua yaitu yang bersifat padat dan yang bersifat cair.
A. Ergastik yang bersifat padat, antara lain :
1. Amilum (butir-butir amilum) :
       mempunyai rumus empiris(C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi. Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut hilus(hilum), berdasarkan letaknya hilu, butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila hilus berada ditengah-tengah, dan amilum eksentris bila berada ditepi hilusnya.
Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi:
a. Amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus
b. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya
c. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya.
    Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya lamela-lamela disebabkan pad waktu pembentukkan amilum, tiap lapisan mempunyai kadar air yang berbeda, sehingga mempengeruhi indeks bias. Lamela-lamela akan hilang apabila ditetsi alkohol, karena air akan terserap alkohol.
    Di bagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung tapioca. Atau di tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan butir amilum pada biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya pada biji kacang merah yang sedang berkecambah.

2. Aleuron dan kristal putih telur
       Ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah  hal ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron.
      Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau beberapa guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit hexafosfor)
      Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar dari aleuron padi.
3. Kistal-kristal
      Kristal yang terdapat  pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.
Bentuk-bentuk Kristal Ca-Oksalat :
1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun amaranthus hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.
2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun Citrus sp.
3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun mirabilis jalapa, batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta ananas commosus, lapisan epidermis batang Pleomele sp.
4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat pada tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, ricinus communis dan daun  datura metel.
5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier. terdapat pada batang Phyllocactus sp.
    Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit, acanthaceae, Curcubiotaceae dan Uricaceae.
      Silica merupakan endapan silicon antara lain:
1. Pada tanaman palmae berbentuk kopi
2. Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar
3. Zingiberaceae berbentuk pasir
4. Cyperaceae berbentuk kerucut
5. Poaceae berbentuk amorf
         Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya meruncing seperti bilah, didapatka sebagai kristal tunggal, Pada iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.
B. Ergastik yang berupa cairan
       Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam vakuola. Dalam sebuah sel, kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang komposisi ergastik cair yang berlainan.
1. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang kadang-kadang dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam organic yang tinggi banyak dijumpai pada vakuola-vakuola muda
2. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara lain ,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa) bentuk gula didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp.
3. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana
4. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, antara lain : asam palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa.
5. Zat penyamak(tannin)
6. Antosianin
7. Alkaloid
 cafein : cofea arabica
papain : carica papaya
Khirin : cinchonia sp
Atrophin : athropha balladona
Morfin : Canabis sp
Kokain : Erytocyclon coca
8. Minyak Atsiri
mempunyai daya bias dan menguap
contoh pada kulit citrus sp, daun kayu putih, bunga mawar dan melati
9. Terpentin termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus jefreyyi dan Pinus sabiniana

B. Jaringan Tumbuhan


          Tujuan mempelajari jaringan tumbuhan adalah agar kita bisa memahami dan menunjukkan macam
-macam jaringan tumbuhan.
          Landasan Teori          
Sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dinamakan jaringan.
Jaringan tumbuhan tingkat rendah seperti ganggang, jamur dan lumut berupa jaringan semu. Pada ganggang jaringannya berbentuk koloni atau pseudoparenkim dan pada jamur berupa hifa yang disebut plektenhim. Jaringan tumbuhan tingkat tinggi, terbagi menjadi dua golongan yaitu, jaringan muda(meristem) dan jaringan dewasa.
1. Jaringan muda(meristem),tersusun atas sel-sel  embrional yang mempunyai kemampuan untuk membelah diri secara terus-menerus/ meristematis. Sel-sel yang menyusun jaringan ini memilliki membran sel yang tipis, bentuknya teratur(segi empat/kubus) dan ruang sel (lumen) terisi penuh protoplas dan vakuola kecil.fungsi jaringan ini adalah untuk memperbanyak diri
menurut letaknya jaringan meristem terdiri dari tiga macam:
a. meristem apikal,
b. meristem lateral
c. meristem antara
Menurut perkembangannya terbagi atas meristem primer dan sekunder.
Meristem primer :
      Dibentuk oleh sel-sel pemula yang disebut promeristem sebagai initial, yang terdiri dari
1. protoderm;bakal epidermis
2. prokambium;bakal jaringan pengangkut
3. meristem dasar;bakal jaringan dasar primer
Meristem sekunder :
       Terbentuk pada tumbuhan menjelang dewasa, seperti terbentuknya kambium pembuluh, kambium gabus yang disebut felogen.
2. Jaringan dewasa, tersusun atas sel-sel yang tak dapat membelah lagi.terdir dari sel-sel  yang telah terdiferensiasi dan telah mempunyai fungsi yang khusus. sehinga jelas untuk diamati.
Jaringan dewasa dibedakan menjadi :
a. Epidermis, merupakan pelindung terhadap pengaruh lingkungan yang dapat mengganggu pertumbuhan seperti kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara dan serangan hama penyakit.
b. Jaringan dasar/parenkim, berfungsi sebagai tempat fotosintesis seperti pada mesofil atau tempat cadangan makanan.
c. Jaringan Penyokong/ mekanik,tersusun atas sel-sel bersinding tebal yan mengandung lignin, lignin berfungsi memberi sifat keras pada sel. dibedakan atas kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim terdiri atas sel-swel yang telah mati.
d.  Jaringan pengangkut, terdiri dari xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral ke bagian atas daun umumnya terdiri atas sel-sel yang telah mati dan dindingnya tebal berlignin. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
e. jaringan pembuluh
f. jaringan kelenjar
       Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan struktur sel dan jaringan tumbuhan adengan membuat preparat segar dan diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya.
Alat dan Bahan 
1. mikroskop cahaya
2. kaca objek(object glass)
3. kaca penutup (cover glass)
4. Batang seledri (Apium graveolens)
5. Tempurung Kelapa (Cocos nucifera)
6. Empulur Batang singkong(Manihot esculenta)
7. Batang Hanjuang (Cordyline friticosa)
8. Umbi Lapis Bawang merah ( Allium cepa)
9. Daun Adam dan Eva (Rhoeo discolor)
10. Rambut buah (gossypium sp)
11. silet
12. pinset dan pipet
13. aquades
14. anilin sulfat
16. Spyrogyra sp.
17. Bulu Domba
18. Vanila sp.
19. Biji Jarak  Ricinus communis
TATA KERJA
1. sel tumbuhan
a. belah umbi lapis Allium cepa, ambil selembar bagian lamelanya lalu patahkan. Kemudian ambil bagian transparan berupa selaput sel tipis dengan menggunakan pinset, lalu diletakan di atas kaca objek yang telah ditetesi air, kemudian tutup dengan kaca penutup usahakan jangan sampai terdapat gelembung udara.Amati dengan mengugunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran lemah hingga kuat. Gambarkan dan tunjukan bagian dinding sel, sitoplasma nukleus, nukleolus dan bbagian ergastik substant(kristal calsiu oksalat)
b. Lengkapi gambar dengan keterangan pada setiap struktur yang terdapat pada sel tumbuhan.
2. Jaringan Tumbuhan
a. untuk mengamati jaringan epidermis dan stomata, buat sayatan melintang pada bagian bawah daun  Rhoeo discolor yang berwarna ungu. Simpan sayatan diatas meja objek yang telah ditetesi air lalu tutup dengan cover glass. Amati dengan perbesarak kecil menuju ke perbesaran besar. gambar jaringan epidermis dan stomata yang terdiri dari sel penutup, sel tetangga dan celah stomata.
b. Sel parenkim, sayat batang manihot esculenta setipis mungkin dan tambahkan dengan reagen air pada meja preparat tunjukan dinding sel dan ruang antar sel.
c. Buatlah sayatan melintang batang Apium graveolens. Amati gambar sel-sel klenkim tunjukan penebalan pada sudut-sudut selnya.
d. Kerok tempurung kelapa ditambah anilin sulfat. amati dan gambar sel sklereid serta tunjukan lumen (ruang sel), noktah dan penebalan dinding selnya
e. Buatlah sayatan Cordyline fructicosa + reagen anilin sulfat. Amati dan gambar jaringan floem dan xilem.
Lembar kerja
Tugas II. 1 Gambar sel epidermis Umbi Lapis Allium cepa


Perbesaran 100 x /reagen air

Inti sel bawang merah cukup besar sehingga memudahkan pengamatan
Tugas II. 2 Gambar sayatan Melintang lapisan Bawah daun Durio zibethinus
Perbesaran 100 x, Reagen air
Derivat epidermis memiliki 4 macam yaitu
1. Stomata untuk respirasi pada tumbuhan
2. emergentia penyebab duri
3. Papila penyebab tonjolan-tonjolan
4. Trikoma yang terbagi menjadi 5 bagian, yaitu
    a. akar : untuk penyerapan zat tanah,
    b. daun : untuk mengurangi prnguapan
    c. biji
    d. putik : adar polen menempel pada benang sari
    e. benang sari : agar polen menempel pada putik
Tugas II. 3 Gambar sayatan melintang empulur batang kumis kucing (Orthosiphon stamineus)
Perbesaran 400 x, Reagen anilin sulfat
         Pada saat sel diberi anilin sulfat, sel mengalami penebalan pada sudut-sudut dinding sel yang disebut kolenkim anguler. Sementara yang terjadi secara mendatar disebut kolenkim lameler. dan gabungan keduanya disebut kolenkim lakuner.

Tugas II. 4 Gambar sayatan melintang batang hanjuang (Cordyline 
fruticosa)
Perbesaran 100 x, Reagen air
Xilem berfungsi untuk mengangkut zat hara (air mineral) ke daun. floem berfungsi untuk mendistribusikan proses fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.Cara pengangkutannya melallui prinsip hypertonis dan hypotonis.
Tugas II. 5 Gambar kerokan Tempurung Cocos nucifera

Perbesaran 100 x, Reagen anilin sulfat
sklereid terdapat bermacam-macam bentuk : brankhisklereid,asterosklereid pada tanaman teh, osteosklereid berbentuk tulang,makrosklereid, triosklereid seperti jantung.
Perbesaran 100 x, Reagen air
           Ceiba petandra memiliki lumen yang merupakan ruang kosong akibat sel yang telah mati, lumen menyebabkan air masuk ke dalam sel.Dan dinding selnya memiliki suberin yang berfungsi agar kapuk tahan air.
Tugas II. 7 Gambar sayatan melintang Rhoeo discolor

       Dalam sel rhoeo discolor memiliki kristal pasir yang berfungsi untuk metabolisme sel.Alasan menggunakan rhoeo discolor karena memiliki pigmen antosianin(zat warna ungu).stomata berfungsi untuk respirasi sel.
Tugas II. 8 Gambar sayatan membujur Rhoeo discolor
Perbesaran 100 x, Reagen air
Pada rhoeo
Tugas II. 9  Gambar sayatan Melintang Daucus carota
Perbesaran 100 x, Reagen air
Tugas II. 10 Rheo discolor yang diberi ph  asam
Rheo discolor yang diberi ph  asam akan berwarna merah
Tugas II. 11 Rheo discolor yang diberi ph basa
Rheo discolor yang diberi ph basa akan berwarna hijau
Tugas II. 12 Gossypium sp/ kapas
Kapas dapat menyerap air karena kapas memilki dinding sel yang tersusun atas selulosa. hal ini berbeda pada kapuk yang terdapat gelembung udara karena tidak dapat menterap air karena dinding selnya terdiri atas suberin.
Tugas II. 13 Bulu domba
Tugas II. 14 Spirogyra sp
Preparat Spyrogyra
reagen air
Spyrogyra memilki butir- butir  Pirenoid berfungsi untuk menghasilkan amilum atau pati.
Tugas II. 15 Preparat biji Jarak (Ricinus communis)

Organ tumbuhan

Batang
Tujuan praktikum
Melihat jaringan-jaringan penyusun batang dikotil dan monokotil
Landasan Teori
Struktur anatomi batang, umumnya terdiri dari epidermis, korteks, stele dan empulur.
Epidermis
Merupakan jaringan yang ada disebelah luar, yang dinding sebelah luarnya dikelilingi oleh kutikula, kadang-kadang didapatkan stomata, trikomata dan lenti sel.
Lapisan epidermis umumnya hanya satu lapis, namun yang didapatkan dilapisan bawah epidermis yang bentuknya sama dengan epidermis disebut hypodermis.
Kortek
Terdiri dari jaringan parenkim, didapatkan juga jaringan mekanik, baik kolenkim maupun sklerenkim. Parenkim yang mengandung klorrofil disebut klorenkim. Sering didapatkan pada sel-sel yang kortek yang mengandung bahan ergastik, cadangan makanan atau kelenjar.mengalami pertumbuhan sekunder, melalui aktivitas kambium, sehingga diameter bertambah. Akibat pertambahan diameter, maka sel-sel floem akan terdesak ke arah luar  untuk mengimbangi pertumbuhan tersebut, sel-sel parenkim yang menyusun jari-jari empulur mengadakan dilatasi melalui pembentangan sel-selnya ke arah tangensial dan sel-selnya bertambah ken arah tangensial melalui pembelahan radial.Pada monokotil akan  dapat didapatkan jaringan ikatan pembuluh yang tersebar. Pada tumbuhan herba, didapatkan ruang-ruang antar sel yang disebut aerenkim yang bentuknya bervariasi.
Stele
Pada batang dikotil akan terlihat jaringan ikatan pembuluh. Akibat dari adanya jaringan ikat pembuluh, akan membentuk beberapa tipe stele, yaitu : tipe periostele, sifonostele, diktiostele, eustele dan ataktostele.
Empulur dan jari-jari empulur
Didapatkan pada batang dikotil dan tidak pada nmonokotil
Preparat sayatan Cyperus sp.
Reagen anilin sulfat
Sayatan melintang batang Hibiscus rosa sinensis
Reagen : anilin sulfat
Sayatan melintang batang Zea Mays
Reagen Anilin sulfat
Preparat sayatan melintang Cucurbita
Akar
Tujuan praktikum ini adalah
Melihat jaringan -jaringan penyusun akar
Landasan Teori
         Secara morfologi, akar merupakan organ yang tidak beruas-ruas , akar dikotil berakar tunggang dan monokotil serabut. Fungsi akar adalah untuk menyerap hara atau dapat juga sebagai penyimpan cadangan makanan selain untuk memperkokoh tubunhnya.
        Pada ujung akar terdapat tudung akar yang melindungi promeristem  akar dan membantu penembusan akar dan dianggap mengendalikan perumbuhan geotropisme. Bagian bawah tudung akar yang mengandung amilum (pati0 yang disebut satolit dan dapat mengendalikan gaya berat pada akar.
         Susunan anatominya lebih sederhana daripada batang , secara umum tersusun dari epidermis, korteks dan silinder pembuluh.
Epidermis
Terdapat bulu/rambut akar, yang dibentuk oleh protodermal. Pada tumbuhan tertentu, pembentukan rambut akarnya dari trikoblas(sel protoderm yang membentuk rambut akar yang lebih kecil. Keberadaan trikoblas dapat dijadikan landasan taksonomi. Pada tumbuhan epifit, epidermisnya berlapis - lapis disebut velamen, yang  fungsinya sebagai penahan penguapan air.
KorteksDisusun ole jaringan parenkim. yang berbatasan dengan epidermis dapat berdiferensiasi menjadi eksodermis, yaitu lapisan sel yang mengandung suberin dan selulosa yang berfungsi menggantikan epidermis. Lapisan dalam dari kortek terdapat endodermis. Yang dilengkapi oleh adanya pita Caspary. Pada endodermis didapatkan  sel peresap yang berfungsi untuk seleksi masuknya nutrisi. Lapisan sebelah dalam endodermis didapatkan perisikel yang berbatasan dengan silinder pembuluh. Pada epifit sering didapatkan klorenkim. Pada tumbuhan tertentu sering didapatkan sklerenkim.
Silinder pembuluh
Lapisan pertama ditandai oloeh adanya perisikel, bagian tepi silinder pusat merupakan tempat pembentukan akar lateral, sehingga berpendapat bahwa akar lateral dibentuk oleh perisikel.Susunan ikatan pembuluh adalah radial. Terdapat kambium yang membentuk floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam. Kambium dibentuk oleh perisikel yang membentuk jari-jari empulur.
Pada tumbuhan yang tidak membentuk jari-jari empulur, akan terlohat xilem uyang melebar.
DAUN
Tujuan praktikum ini adalah Melihat jaringan penyusun Organ Daun
Landasan Teori :
     Secara morfologi, pada tumbuhan Angiospermae, dibedakan atas tangkai daun, dasar daun(basal), helaian  daun  dan ujung (apex), dan bagian ventaral dan dorsal.
     Susunan anatomi daun terdiri dari epidermis, mesofil dan sistem ikatan pembuluh
Epidermis
Susunan selnya kompak, terdapat kutikula, terdapat stomata, Apabila didaptkan pada kedua permuakan daun disebut amfistomatik, apabila hanya ada dibagian atas (adaksial )n disebut epistomatik, atau yang ada di permukaan bawah (abaksial) disebut hipostomatik. Susunan  stomata pada daun dikotil tersebar, sementar pada dikotil dan gymnospermae , stomata tersusun dalam deretan yang sejajar dengan sumbu daun. PAda lapisan luar epidermis daun sering ditemuakn lapisan lilin. Lapisan epidermis pada bagian atas daun jagung dan tebu dilengkapi oleh adanya  sel kipas atau sel engsel, yang berperan untuk menggulungkan daun pada waktu kekeringan. Pada tumbuhan rumput-rumputan, stomatanya berdampingan dengan sel seilica atau sel gabus.
Mesofil
     Merupakan bagian yang penting, karena banyak mengandung kloroplas.Terdiri dari jaringan palisade dan spons. Susunan palisade kompak, banyak mengandung klorofil. Umumnya ada di bagian atas(adaksial) dan jaringan spons di bagian bawahnya, susunan seperti ini disebut dorsiventral. Apabila jaringan palisade berada di bagian atas dan bawah disebut unifasial atau isobilateral, dapat ditemukan pada tumbuhan xerofit.Pada tumbuhan monokotil, pada mesofil didapatkan  hanya satu bentuk jaringan , umumnya jaringan spons. Jaringan spons terdiri dari sel-sel yang bentuknya tidak beraturan dan mengandung klorofil.
Sistem Jaringan pembuluh
Tersebar diseluruh helaian daun, berkas pembuluh pada daun terdapat pada tulang daun. Pada daun jagung atau tumbuhan C4 didapatkan bundle sheet, yang memperkaya sistem pembuluh  yaitu floem yang dikelilingi oleh seludang mestoom, yang membentuk bunga(Kranz=German) sehingga tumbuhan tersebut sangat efisien dalam penggunaan CO2.
Mesofil
Sisrem Jaringan Pembuluh