Tujuan Praktikum 
- mengetahui bentuk sel tumbuhan
- mengetahui jenis-jenis sel tumbuhan
- mengetahui isi sel tumbuhan
Landasan Teori
          Sel
 adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup.Ilmu 
yang mempelajari tentang sel adalah sitologi. Susunan sel yang teratur 
karena dihasilkan oleh adanya pembelahan sel yang teratur. namun 
sebagian besar tidak menunjukkan keteraturan melalui kelompok sel yang 
kompak dan yanng tidak kompak (renggang) sehingga terbentuk ruang antar 
sel  akibat pemisahan dinding sel (sizogen) dan mungkin akibat dari 
beberapa sel yang larut(lisigen).
        Bentuk sel yang bebas, atau sel 
yang baru dibentuk dan terisolasi  cenderung berbentuk bulatan, lalu 
karena adanya tekanan dari sel-sel yang lain maka  bentuk sel mulai 
terdiferensiasi.
        Sel
 tumbuhan terdiri dari bagian yang hidup dan bagian yang mati. Bagian 
yang hidup adalah inti dan organel pada sitoplasma dan bagian yang mati 
adalah dinding sel dan benda-benda ergastik.
Bagian-bagian sel tumbuhan 
Dinding sel
         merupakan
 organel yang hanya terdapat pada tumbuhan yang berfungsi untuk 
mempertahankan bentuk sel dan mencegah penguapan air yang berlebihan/ 
melindungi isi sel.  Tumbuhan memiliki dinding sel yang terdiri dari 
selulosa yang mengalami lignifikasi yang bersifat kaku. sementara 
dinding sel hewan hanya memiliki membran sel.Sehingga menjadi penyokong 
mekanis tumbuhan. Dinding sel mempengaruhi metabolisme tumbuh seperti 
penguapan , transpirasi, translokasi dan sekresi.Dinding sel memilki 
lubang berukuran sekitar 60nm yang berfungsi sebagai saluran yang 
menghubungkan antara satu sel dengan sel lainnya disebut plasmodesmata 
dan bila pada tumbuhan yang telah mati disebut noktah.
                 Senyawa utama dalam dinding sel adalah selulosa, yaitu 
suatu 
polisakarida dengan rumus empiris alkena( C6H10O5)n, merupakan polimer 
linier satuan D-glukosa dengan ikatan ..... tidak larut dalam air panas,
 selulosa kapas mengandung satuan glukosa membentuk satu molekul yang 
panjangnya sekitar  41.000
A. Selain selulosa didapatkan juga lapisan hemiselulosa, kemudian lignin
 dan suberin, kutin lilin yang sering didapatkan sebagai pelindung  di 
permukaan tumbuhan.
         Selulosa memiliki sifat kristal yang terdiri dari molekul selulosa dalam mikrofibril yang disebut misel.
Hemiselulosa merupakan bagian dari polisakarida yang dapat di ekstraksi dengan NaOH 17,5 % atau KOH 24 % dari dinding sel.
        Setiap mikrofibril mengandung 40-70 selulosa yang letaknya 
sejajar. Mikrofibril membentuk makrofibril semakin besar makrofibril 
maka akan semakin besar garis tengahnya.
terdiri dari  :
- hemiseluosa,
- pektin : merupakan campuran poliuronida
- lignin : merupakan polimer dari  lendpropanoida, didapatkan pada sel yang telah mengeras (lignifikasi)
- kutin : didapatkan pada lapisan dinding epidermis
- suberin : terdapat pada dinding sel jaringan sekunder (gabus)
- lilin : terdapat di bagian luar epidermis
- bahan-bahan organik lainnya.
Berdasarkan perkembangannnya maka dinding sel terdiri dari 3 lapisan
1. lamela tengah, terdapat diantara dua dinding primer dari dua sel yang
 berdekatan, terdiridari pektin, bentuknya amorf mudah hancur oleh enzim
 pektinase.
2. dinding primer, dinding awal pertumbuhan
3. dinding sekunder, dibentuk disebelah dalam lapisan primer
Penebalan dinding sel
ada 2 cara yaitu :
1. aposisi, bila penambahan dinding baru hanya ke arah dalam
2. intersusepsi, bila mikrofibril yang baru tumbuhnya diantara mikrofibril yang sudah ada.
Pembentukan awal dinding sel
      terjadi pada awal telofase yaitu pada saat munculnya 
fragmoplas(kumpulan beberpa mikrotubul dan RE) diantara kedua anak 
inti.Pada waktu yang sama sel-sel papan muncul dari equator  dan akan 
menghasilkan protoplas baru.sel-sel papan akan menyebar, maka fragmoplas
 semakin terdorong mendekati dinding sel yang sedang 
memisah.mikrofilamen akan menahan vesikula yang berasal dari diktiosom  
dengan membentuk sisterna pipih, karbohidrat dari vesikula 
disintesisuntuk bahan dinding primer yang baru. kedua anak sel akan 
dilekatkan oleh lapisan lamela tengah.
       Terbentuknya dua lapisan primer baru yang akan meluas, yang 
diikuti dengan membesarnya dinding yang lama memperbesar ukuran sel. 
Pembesaran anak sel akan diikuti oleh penebalan dinding primer dan 
dinding sel induk tertekan dan akan robek. Adanya garis sentuh antara 
dinding baru dan dinding induk, sedangkan lamela muda dan tua  akan 
dipisahkan oleh dinding primer induk.bersatunya lamela tengah, mendorong
 pembentukkan rongga didalam lapisan primer sel induk  yang memisah 
(sizogen) disudut tempat memisahnya sel anak.(sozogen hancur-lisis 
dinamakan lisogen & lisogen memisah-hancur dinamakan sizolisigen.
Membran
membran plasma terdiri dari :
1. fosfolipid yang terdiri dari :
hidrofilik(suka air) berupa kepala yang menghadap keluar permukaan.
hidrofobik(menghindari
 air) terdiri atas 2 lapis molekul fosfolipid yaitu bagian ekor, 
terdapat protein yang periferal tertanam integral.
- Bagian kepala bersifat hidrofobik(polar) 
- Bagian ekor bersifat hidrofilik
1.1 
Komponen sel
terdiri dari membran sel, nukleus dan sitoplasma.
       Sitoplasma terdiri dari organel yang bermembran dan yang tidak bermembran serta memiliki inklusion sel.
Organel yang memiliki membran diantaranya endoplasma retikulum, 
diktiosom, mitokondria, dan plastida. Sementara itu organel pada 
sitoplasma yang tidak memiliki membran adalah ribosom dan sitoskleton.
Inklusion sel terdiri dari beberapa hasil. pertama yaitu hasil pemecahan
 atau metabolisme terdiri dari amilum/pati, lemak dan minyak serta 
protein. yang semuanya adalah hasil sekresi terdiri atas enzim, 
alkaloid, hormon mesin, dan garam. Terakhir adalah hasil eksresi terdiri
 atas garam-garam anorganik dan latek tanin, serta molekul esensial.
1.2 Struktur sel Tumbuhan
terdiri dari protoplasmik, nonprotoplasmik, membran sel dan dinding sel
a. Protoplasmik sifatnya aktif dalam metabolisme, terdiri dari inti dan sitoplasma.
       Sitoplasma merupakan cairan yang ada di dalam sel untuk 
metabolisme sel.Sitoplasma terdiri dari beberapa organel yaitu RE, 
diktiosom/aparatus golgi, mitokondria, plastida, mikrobodi, ribosom dan 
sitoskleton.
Struktur Organel
1. Retikulum Endoplasma (RE)
tersusun atas lipid dan protein, yang membentuk sisterna, tubul halus 
dan lapisan yang berlubang beranastomosis / bersilang. Bentuk sisterna, 
fungsinya untuk menghimpun protein dan senyawa lainnya dengan cara 
pelebaran / pembentukan vesikula serta untuk mengangkut bahan yang 
disekresikan. Sifatnya tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya.  
RE terdiri dari
    1. RE kasar (apabila didapatkan butiran ribosom)
fungsinya untuk sintesis protein
    2. RE halus tempat sintesis lipofol dan mengangkut bahan sekresi.
2. 
Diktiosom/Badan Golgi/Golgi Aparathus
tediri dari tumpukan vesikula kecil dan pipih, pinggiran tidak rata 
membentuk tubula yang saling berhubungan menyerupai jala.Fungsinya 
sebagai bahan sekresi karbohidrat, bahan dinding sel, bahan 
getah/lendir, nektar atau glikoprotein dan semua ini dialirkan oleh 
vesikula. (berhubungan dengan proses pembentukan dinding sel). Tubula 
akan membengkak, melepaskan diri dan bergerak jauh.  sifatnya tidak 
terlihat oleh mikroskop cahaya.
Prosesnya :
vesikula  yang berisi bahan RE berkumpul dalam diktiosom kemudian 
membentuk vesikula baru yaitu RE masuk ke vesikula., berulang-ulang 
sampai menjadi dewasa dan vesikula dilepas dan beranak membawa lebih 
bahan yang akan diproses.
3. Sitoskleton
tersusun dari
filamen protein yang terdiri dari mikrofilamen dan mikrofibril
fungsinya mendukung sel dan tempat menempel organel.
4. Mitokondria 
bentuknya bervariasi bulat, cuping, berupa silinder dan memanjang.Dapat dilihat melalui mikroskop dengan pewarnanya 
janus green
 ukurannnya panjang kurang lebih 3 mikrometer dengan diameter  kurang 
lebih 0,5-1 mikrometer  terdiri dari luar dan membran dalam membentuk 
krista  ke arah stroma(ruangan dalam mitokondria yang berisi protein). 
Terdapat ribosom yang mengandung  fibril DNA. fungsinya sebagai tempat 
respirasi aerob, pemasok ATP, aktif dalam metabolisme.
5. Plastida
         merupakan organel berukuran kecil yang tersusun dari protein, 
dan hanya ada di tumbuhan karena berfungsi sebagai metabolisme dan 
fotosintesis
Sifatnya mampu membelah dan berdiferensiasi
terdiri dari :
leukoplas (tidak berwarna),
kloroplas(berwarna hijau), dan
kromoplas(berwarna selain hijau)
Leukoplas
         merupakan plastida yang tidak berwarna, didapatkan pada organel
 yang tidak terkena sinar matahari, sifatnya rapuh, letaknya berkumpul 
didekat inti sel, leukoplas dapat berubah bentuk sesuai fungsinya, yaitu
 : sebagai penyimpan amilum disebut amiloplas, sebagai penyimpan protein
 yaitu preoteoplas, dan sebagai penyimpan lemak disebut elaioplas.
Kloroplas
bentuknya seperti lensa ukuran diameter 2-6 mm, tebalnya 0,1-1 mm dan 
dapat dilihat melalui mikroskop cahaya sehingga nampak bentuknya seperti
 butir-butir.
bagian-bagiannya terdiri dari Grana(kumpulan tilakois) dan Stroma yang 
terisi oleh enzim. Fungsinya sebagai tempat fotosintesis. bentuk- bentuk
 lainnya :
jala : pada cladophora sp.
pita : pada Zygonema contoh pada tumbuhan spirogyra sp.
dilihat dari warna ada 2 tipe :
1. klorofil :
Klorofil A : C55 H72 O5 Mg : warna kebiru-biruan
Klorofil B : C55 H70O5 Mg : Warna hijau kekuning-kuningan
2. Kromoplas disebabkan karena adanya karetinoid antara lain :
Karotin C40 H50 : jingga hinggga merah
Xantofil C40 H50 O6 : kuning
pada ganggang mengandung zat warna lain fikosianin, fikoxantin dan fikoeritrin
menurut bentuknya kloroplas terbagi menjadi
a. Kloroplas bentuk lensa, pada daun hydrilla verticillata
b. Kloroplas bentuk bintang, pada ganggang Zynema.
c. Kloroplas bentuk jala, pad ganggang Cladophora
d. Kloroplas bentuk jala pada ganggang spyrogyra.
kromoplas
umumnya berwarna kuning/ jingga, karena mengandung karotenoid.
6. Nukleus / inti
       Nukleus berfungsi
 untuk mengatur seluruh aktivitas didalam sel dan sebagai agen pembawa 
informasi genetik.menurut letaknya nukleus dibagi menjadi dua, yaitu 
nukleus sentris dan eksentris.
Ciri inti sel yaitu
umumnya 
berbentuk  bulat, berselaput,/ bermembran, berisi cairan nukleoplasma, 
berisi anak inti atau neukleus. Dalam nukleoplasma terdapat kromosom 
yang berisi DNA dan protein. DNA dan  protein membentuk kesatuan yang 
disebut kromatin.
a. Bentuknya bervariasi, yaitu bentuk bulat atau lensa, terdapat pada sitoplasma.
b. Fungsi nukleus antara lain :
1. mengatur proses-proses hidup dari protoplasma
2. sebagai pembawa sifat-sifat yang diturunkan
C. Bagian-bagian inti :
1. membran inti
2. Rangka inti
3. Anak inti / nucleolus, bentuknya bulat ada di dalam nukleus
4. Cairan inti disebut karioplasma, sifatnya kental
5.  butir-butir kromatin
7. Badan Mikro(Peroksisom/Glioksisom)
        Peroksisom adalah kantung yang memiliki membran tunggal berisi 
berbagai enzim katalase.Katalase berfungsi untuk mengkatalis perombakan 
hydrogen peroksida (H2O2). Hydrogen peroksida merupakan produk 
metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel juga berperan dalam 
perubahan lemak menjadi karbohidrat terdapat pada sel tumbuhan dan sel 
hewan.Pada hewan peroksisom terdapat banyak di hati dan ginjal. 
sementara itu tumbuhan terdapat pada berbagai tipe sel.
     Glioksisom terdapat pada lapisan alauron padi-padian, glioksisom 
sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang 
berkecaambah, mengandung enzim mengubah lemak menjadi gula yang 
prosesnya akan menghasilkan energi yang diperlukan untukperkecambahan.  
b. Komponen non protoplasmik (benda ergastik/ergastic substance)
      
       Dalam mengamati benda-benda non protoplasmik kira dapat mengamati macam-macam bentuk amilum, aleuron dan bentuk kristal.
Komponen ergastik terbagi menjadi dua yaitu yang bersifat padat dan yang bersifat cair.
A. Ergastik yang bersifat padat, antara lain :
1. Amilum (butir-butir amilum) :
       mempunyai rumus empiris(C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau 
polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan 
menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung 
cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan 
tepung asimilasi. Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut 
hilus(hilum), berdasarkan letaknya hilu, butir amilum dibedakan menjadi 
amilum konsentris bila hilus berada ditengah-tengah, dan amilum 
eksentris bila berada ditepi hilusnya.
Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi:
a. Amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus
b. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing
 dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi 
seluruhnya
c. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing
 dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi 
seluruhnya.
    Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya 
lamela-lamela disebabkan pad waktu pembentukkan amilum, tiap lapisan 
mempunyai kadar air yang berbeda, sehingga mempengeruhi indeks bias. 
Lamela-lamela akan hilang apabila ditetsi alkohol, karena air akan 
terserap alkohol.
    Di bagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung 
tapioca. Atau di tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan 
butir amilum pada biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya
 pada biji kacang merah yang sedang berkecambah.
2. Aleuron dan kristal putih telur
       Ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya 
biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit 
sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih 
telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah  hal 
ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang
 mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron.
      Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan 
sebuah atau beberapa guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin 
yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit hexafosfor)
      Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm 
padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, 
sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih 
besar dari aleuron padi.
3. Kistal-kristal
      Kristal yang terdapat  pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari 
metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan. 
Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam 
kuat.
Bentuk-bentuk Kristal Ca-Oksalat :
1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun 
amaranthus hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.
2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun Citrus sp.
3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun 
mirabilis jalapa, batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta 
ananas commosus, lapisan epidermis batang Pleomele sp.
4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, 
terdapat pada tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, 
ricinus communis dan daun  datura metel.
5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier. terdapat pada batang Phyllocactus sp.
    Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit, acanthaceae, Curcubiotaceae dan Uricaceae.
      Silica merupakan endapan silicon antara lain:
1. Pada tanaman palmae berbentuk kopi
2. Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar
3. Zingiberaceae berbentuk pasir
4. Cyperaceae berbentuk kerucut
5. Poaceae berbentuk amorf
         Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya 
meruncing seperti bilah, didapatka sebagai kristal tunggal, Pada 
iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.
B. Ergastik yang berupa cairan 
       Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam 
vakuola. Dalam sebuah sel, kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang 
komposisi ergastik cair yang berlainan.
1. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam 
malat yang kadang-kadang dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam 
organic yang tinggi banyak dijumpai pada vakuola-vakuola muda
2. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara lain 
,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa) bentuk
 gula didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp.
3. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana
4. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, 
antara lain : asam palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang 
tanah dan daging buah kelapa.
5. Zat penyamak(tannin)
6. Antosianin
7. Alkaloid
 cafein : cofea arabica
papain : carica papaya
Khirin : cinchonia sp
Atrophin : athropha balladona
Morfin : Canabis sp
Kokain : Erytocyclon coca
8. Minyak Atsiri
mempunyai daya bias dan menguap
contoh pada kulit citrus sp, daun kayu putih, bunga mawar dan melati
 
9. Terpentin termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus jefreyyi dan Pinus sabiniana
B. Jaringan Tumbuhan
          Tujuan mempelajari jaringan tumbuhan adalah agar kita bisa memahami dan menunjukkan macam
-macam jaringan tumbuhan.
          Landasan Teori          
Sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dinamakan jaringan.
Jaringan tumbuhan tingkat rendah seperti ganggang, jamur dan lumut 
berupa jaringan semu. Pada ganggang jaringannya berbentuk koloni atau 
pseudoparenkim dan pada jamur berupa hifa yang disebut plektenhim. 
Jaringan tumbuhan tingkat tinggi, terbagi menjadi dua golongan yaitu, 
jaringan muda(meristem) dan jaringan dewasa.
1. Jaringan muda(meristem),tersusun atas sel-sel  embrional yang 
mempunyai kemampuan untuk membelah diri secara terus-menerus/ 
meristematis. Sel-sel yang menyusun jaringan ini memilliki membran sel 
yang tipis, bentuknya teratur(segi empat/kubus) dan ruang sel (lumen) 
terisi penuh protoplas dan vakuola kecil.fungsi jaringan ini adalah 
untuk memperbanyak diri
menurut letaknya jaringan meristem terdiri dari tiga macam:
a. meristem apikal,
b. meristem lateral
c. meristem antara
Menurut perkembangannya terbagi atas meristem primer dan sekunder.
Meristem primer :
      Dibentuk oleh sel-sel pemula yang disebut promeristem sebagai initial, yang terdiri dari
1. protoderm;bakal epidermis
2. prokambium;bakal jaringan pengangkut
3. meristem dasar;bakal jaringan dasar primer
Meristem sekunder :
       Terbentuk pada tumbuhan menjelang dewasa, seperti terbentuknya kambium pembuluh, kambium gabus yang disebut felogen.
2. Jaringan dewasa, tersusun atas sel-sel yang tak dapat membelah 
lagi.terdir dari sel-sel  yang telah terdiferensiasi dan telah mempunyai
 fungsi yang khusus. sehinga jelas untuk diamati.
Jaringan dewasa dibedakan menjadi :
a. 
Epidermis,
 merupakan pelindung terhadap pengaruh lingkungan yang dapat mengganggu 
pertumbuhan seperti kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara dan 
serangan hama penyakit.
b. 
Jaringan dasar/parenkim, berfungsi sebagai tempat fotosintesis seperti pada mesofil atau tempat cadangan makanan.
c. 
Jaringan Penyokong/ mekanik,tersusun
 atas sel-sel bersinding tebal yan mengandung lignin, lignin berfungsi 
memberi sifat keras pada sel. dibedakan atas kolenkim dan sklerenkim. 
Kolenkim terdiri atas sel-swel yang telah mati.
d.  
Jaringan pengangkut,
 terdiri dari xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral ke bagian 
atas daun umumnya terdiri atas sel-sel yang telah mati dan dindingnya 
tebal berlignin. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun
 ke seluruh bagian tumbuhan.
e. jaringan pembuluh
f. jaringan kelenjar
       Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan struktur sel dan 
jaringan tumbuhan adengan membuat preparat segar dan diamati dengan 
menggunakan mikroskop cahaya.
Alat dan Bahan 
1. mikroskop cahaya
2. kaca objek(object glass)
3. kaca penutup (cover glass)
4. Batang seledri (Apium graveolens)
5. Tempurung Kelapa (Cocos nucifera)
6. Empulur Batang singkong(Manihot esculenta)
7. Batang Hanjuang (Cordyline friticosa)
8. Umbi Lapis Bawang merah ( Allium cepa)
9. Daun Adam dan Eva (Rhoeo discolor)
10. Rambut buah (gossypium sp)
11. silet
12. pinset dan pipet
13. aquades
14. anilin sulfat
16. Spyrogyra sp.
17. Bulu Domba
18. Vanila sp.
19. Biji Jarak  Ricinus communis
TATA KERJA
1. sel tumbuhan
a. belah umbi lapis Allium cepa, ambil selembar bagian lamelanya 
lalu patahkan. Kemudian ambil bagian transparan berupa selaput sel tipis
 dengan menggunakan pinset, lalu diletakan di atas kaca objek yang telah
 ditetesi air, kemudian tutup dengan kaca penutup usahakan jangan sampai
 terdapat gelembung udara.Amati dengan mengugunakan mikroskop cahaya 
dengan perbesaran lemah hingga kuat. Gambarkan dan tunjukan bagian 
dinding sel, sitoplasma nukleus, nukleolus dan bbagian ergastik 
substant(kristal calsiu oksalat)
b. Lengkapi gambar dengan keterangan pada setiap struktur yang terdapat pada sel tumbuhan.
2. Jaringan Tumbuhan
a. untuk mengamati jaringan epidermis dan stomata, buat sayatan melintang pada bagian bawah daun  Rhoeo discolor yang
 berwarna ungu. Simpan sayatan diatas meja objek yang telah ditetesi air
 lalu tutup dengan cover glass. Amati dengan perbesarak kecil menuju ke 
perbesaran besar. gambar jaringan epidermis dan stomata yang terdiri 
dari sel penutup, sel tetangga dan celah stomata.
b. Sel parenkim, sayat batang manihot esculenta setipis mungkin dan tambahkan dengan reagen air pada meja preparat tunjukan dinding sel dan ruang antar sel.
c. Buatlah sayatan melintang batang Apium graveolens. Amati gambar sel-sel klenkim tunjukan penebalan pada sudut-sudut selnya.
d. Kerok tempurung kelapa ditambah anilin sulfat. amati dan gambar sel 
sklereid serta tunjukan lumen (ruang sel), noktah dan penebalan dinding 
selnya
e. Buatlah sayatan Cordyline fructicosa + reagen anilin sulfat. Amati dan gambar jaringan floem dan xilem.
Lembar kerja
Tugas II. 1 Gambar sel epidermis Umbi Lapis 
Allium cepa
|  | 
| 
Perbesaran 100 x /reagen air | 
 | 
 | 
Inti sel bawang merah cukup besar sehingga memudahkan pengamatan
|  | 
| 
Perbesaran 100 x, Reagen air | 
Derivat epidermis memiliki 4 macam yaitu
1. Stomata untuk respirasi pada tumbuhan
2. emergentia penyebab duri
3. Papila penyebab tonjolan-tonjolan
4. Trikoma yang terbagi menjadi 5 bagian, yaitu
    a. akar : untuk penyerapan zat tanah,
    b. daun : untuk mengurangi prnguapan
    c. biji
    d. putik : adar polen menempel pada benang sari
    e. benang sari : agar polen menempel pada putik
|  | 
| 
Perbesaran 400 x, Reagen anilin sulfat | 
         Pada saat sel diberi anilin sulfat, sel mengalami penebalan 
pada sudut-sudut dinding sel yang disebut kolenkim anguler. Sementara 
yang terjadi secara mendatar disebut kolenkim lameler. dan gabungan 
keduanya disebut kolenkim lakuner.
fruticosa)
| 
 | 
| 
 
Perbesaran 100 x, Reagen air | 
Xilem berfungsi untuk mengangkut zat hara (air mineral) ke daun. floem 
berfungsi untuk mendistribusikan proses fotosintesis ke seluruh tubuh 
tumbuhan.Cara pengangkutannya melallui prinsip hypertonis dan hypotonis.
|  | 
| 
Perbesaran 100 x, Reagen anilin sulfat 
sklereid terdapat bermacam-macam bentuk : brankhisklereid,asterosklereid
 pada tanaman teh, osteosklereid berbentuk tulang,makrosklereid, 
triosklereid seperti jantung. | 
|  | 
| 
Perbesaran 100 x, Reagen air | 
           Ceiba petandra memiliki lumen yang merupakan ruang kosong 
akibat sel yang telah mati, lumen menyebabkan air masuk ke dalam sel.Dan
 dinding selnya memiliki suberin yang berfungsi agar kapuk tahan air.
       Dalam sel rhoeo discolor memiliki kristal pasir yang berfungsi 
untuk metabolisme sel.Alasan menggunakan rhoeo discolor karena memiliki 
pigmen antosianin(zat warna ungu).stomata berfungsi untuk respirasi sel.
|  | 
| 
Perbesaran 100 x, Reagen air | 
 | 
 | 
Pada rhoeo
|  | 
| 
Perbesaran 100 x, Reagen air | 
Tugas II. 10 Rheo discolor yang diberi ph  asam
Rheo discolor yang diberi ph  asam akan berwarna merah
Tugas II. 11 Rheo discolor yang diberi ph basa
 
Rheo discolor yang diberi ph basa akan berwarna hijau
Tugas II. 12 Gossypium sp/ kapas
Kapas dapat menyerap air karena kapas memilki dinding sel yang tersusun 
atas selulosa. hal ini berbeda pada kapuk yang terdapat gelembung udara 
karena tidak dapat menterap air karena dinding selnya terdiri atas 
suberin.
Tugas II. 13 Bulu domba
Tugas II. 14 Spirogyra sp
Preparat Spyrogyra
reagen air
Spyrogyra memilki butir- butir  Pirenoid berfungsi untuk menghasilkan amilum atau pati.
 
Tugas II. 15 Preparat biji Jarak (Ricinus communis)
 
 
 
 
 
Organ tumbuhan
Batang
Tujuan praktikum
Melihat jaringan-jaringan penyusun batang dikotil dan monokotil
Landasan Teori
Struktur anatomi batang, umumnya terdiri dari epidermis, korteks, stele dan empulur.
Epidermis
Merupakan jaringan yang ada disebelah luar, yang dinding sebelah luarnya
 dikelilingi oleh kutikula, kadang-kadang didapatkan stomata, trikomata 
dan lenti sel.
Lapisan epidermis umumnya hanya satu lapis, namun yang didapatkan 
dilapisan bawah epidermis yang bentuknya sama dengan epidermis disebut 
hypodermis.
Kortek
Terdiri dari jaringan parenkim, didapatkan juga jaringan mekanik, baik 
kolenkim maupun sklerenkim. Parenkim yang mengandung klorrofil disebut 
klorenkim. Sering didapatkan pada sel-sel yang kortek yang mengandung 
bahan ergastik, cadangan makanan atau kelenjar.mengalami pertumbuhan 
sekunder, melalui aktivitas kambium, sehingga diameter bertambah. Akibat
 pertambahan diameter, maka sel-sel floem akan terdesak ke arah luar 
 untuk mengimbangi pertumbuhan tersebut, sel-sel parenkim yang menyusun 
jari-jari empulur mengadakan dilatasi melalui pembentangan sel-selnya ke
 arah tangensial dan sel-selnya bertambah ken arah tangensial melalui 
pembelahan radial.Pada monokotil akan  dapat didapatkan jaringan ikatan 
pembuluh yang tersebar. Pada tumbuhan herba, didapatkan ruang-ruang 
antar sel yang disebut aerenkim yang bentuknya bervariasi.
Stele
Pada batang dikotil akan terlihat jaringan ikatan pembuluh. Akibat dari 
adanya jaringan ikat pembuluh, akan membentuk beberapa tipe stele, yaitu
 : tipe periostele, sifonostele, diktiostele, eustele dan ataktostele.
Empulur dan jari-jari empulur
Didapatkan pada batang dikotil dan tidak pada nmonokotil
Preparat sayatan Cyperus sp.
Reagen anilin sulfat
Sayatan melintang batang Hibiscus rosa sinensis
Reagen : anilin sulfat
Sayatan melintang batang Zea Mays
Reagen Anilin sulfat
Preparat sayatan melintang Cucurbita
Akar
Tujuan praktikum ini adalah
Melihat jaringan -jaringan penyusun akar
Landasan Teori
         Secara morfologi, akar merupakan organ yang tidak beruas-ruas ,
 akar dikotil berakar tunggang dan monokotil serabut. Fungsi akar adalah
 untuk menyerap hara atau dapat juga sebagai penyimpan cadangan makanan 
selain untuk memperkokoh tubunhnya.
        Pada ujung akar terdapat tudung akar yang melindungi promeristem
  akar dan membantu penembusan akar dan dianggap mengendalikan 
perumbuhan geotropisme. Bagian bawah tudung akar yang mengandung amilum 
(pati0 yang disebut satolit dan dapat mengendalikan gaya berat pada 
akar.
         Susunan anatominya lebih sederhana daripada batang , secara 
umum tersusun dari epidermis, korteks dan silinder pembuluh.
Epidermis
Terdapat bulu/rambut akar, yang dibentuk oleh protodermal. Pada tumbuhan
 tertentu, pembentukan rambut akarnya dari trikoblas(sel protoderm yang 
membentuk rambut akar yang lebih kecil. Keberadaan trikoblas dapat 
dijadikan landasan taksonomi. Pada tumbuhan epifit, epidermisnya 
berlapis - lapis disebut velamen, yang  fungsinya sebagai penahan 
penguapan air.
KorteksDisusun ole jaringan parenkim. yang berbatasan dengan epidermis 
dapat berdiferensiasi menjadi eksodermis, yaitu lapisan sel yang 
mengandung suberin dan selulosa yang berfungsi menggantikan epidermis. 
Lapisan dalam dari kortek terdapat endodermis. Yang dilengkapi oleh 
adanya pita Caspary. Pada endodermis didapatkan  sel peresap yang 
berfungsi untuk seleksi masuknya nutrisi. Lapisan sebelah dalam 
endodermis didapatkan perisikel yang berbatasan dengan silinder 
pembuluh. Pada epifit sering didapatkan klorenkim. Pada tumbuhan 
tertentu sering didapatkan sklerenkim.
Silinder pembuluh
Lapisan pertama ditandai oloeh adanya perisikel, bagian tepi silinder 
pusat merupakan tempat pembentukan akar lateral, sehingga berpendapat 
bahwa akar lateral dibentuk oleh perisikel.Susunan ikatan pembuluh 
adalah radial. Terdapat kambium yang membentuk floem ke arah luar dan 
xilem ke arah dalam. Kambium dibentuk oleh perisikel yang membentuk 
jari-jari empulur.
Pada tumbuhan yang tidak membentuk jari-jari empulur, akan terlohat xilem uyang melebar.
DAUN
Tujuan praktikum ini adalah Melihat jaringan penyusun Organ Daun
Landasan Teori :
     Secara morfologi, pada tumbuhan Angiospermae, dibedakan atas 
tangkai daun, dasar daun(basal), helaian  daun  dan ujung (apex), dan 
bagian ventaral dan dorsal.
     Susunan anatomi daun terdiri dari epidermis, mesofil dan sistem ikatan pembuluh
Epidermis
Susunan selnya kompak, terdapat kutikula, terdapat stomata, Apabila 
didaptkan pada kedua permuakan daun disebut amfistomatik, apabila hanya 
ada dibagian atas (adaksial )n disebut epistomatik, atau yang ada di 
permukaan bawah (abaksial) disebut hipostomatik. Susunan  stomata pada 
daun dikotil tersebar, sementar pada dikotil dan gymnospermae , stomata 
tersusun dalam deretan yang sejajar dengan sumbu daun. PAda lapisan luar
 epidermis daun sering ditemuakn lapisan lilin. Lapisan epidermis pada 
bagian atas daun jagung dan tebu dilengkapi oleh adanya  sel kipas atau 
sel engsel, yang berperan untuk menggulungkan daun pada waktu 
kekeringan. Pada tumbuhan rumput-rumputan, stomatanya berdampingan 
dengan sel seilica atau sel gabus.
Mesofil
     Merupakan bagian yang penting, karena banyak mengandung 
kloroplas.Terdiri dari jaringan palisade dan spons. Susunan palisade 
kompak, banyak mengandung klorofil. Umumnya ada di bagian atas(adaksial)
 dan jaringan spons di bagian bawahnya, susunan seperti ini disebut 
dorsiventral. Apabila jaringan palisade berada di bagian atas dan bawah 
disebut unifasial atau isobilateral, dapat ditemukan pada tumbuhan 
xerofit.Pada tumbuhan monokotil, pada mesofil didapatkan  hanya satu 
bentuk jaringan , umumnya jaringan spons. Jaringan spons terdiri dari 
sel-sel yang bentuknya tidak beraturan dan mengandung klorofil.
Sistem Jaringan pembuluh
Tersebar diseluruh helaian daun, berkas pembuluh pada daun terdapat pada
 tulang daun. Pada daun jagung atau tumbuhan C4 didapatkan bundle sheet,
 yang memperkaya sistem pembuluh  yaitu floem yang dikelilingi oleh 
seludang mestoom, yang membentuk bunga(Kranz=German) sehingga tumbuhan 
tersebut sangat efisien dalam penggunaan CO2.
Mesofil
Sisrem Jaringan Pembuluh